BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam pembuatan suatu produk manufaktur sering kali menemui kesalahan dimensi
hasil produk yang menyebabkan tidak diterimanya suatu produk karena diluar
daerah toleransi, Dan pada pengukuran produk yang dilakukan maka diperoleh
ukuran-ukurannya seperti panjang, lebar, tebal, sudut, kekasaran permukaan,
ketegaklurusan dan lain-lain. Pengukuran ketegaklurusan suatu produk adalah
antara bidang vertical produk dengan dasar permukaan produk yang diletakkan
diatas meja rata.
Pada proses pengukuran ketegaklurusan produk yang sering dilakukan adalah
membandingkan produk dengan blok siku atau blok sudut maka proses pengukuran
yang dilakukan kurang memenuhi untuk mendapatkan hasilnya dan hasil pengukuran
tidak dapat langsung diketahui setelah proses pengukuran selesai.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui alat ukur yang
digunakan untuk mengukur bidang lurus, dan kedataran.
2.
Sebagai referensi untuk mata kuliah
metrology Industri.
3.
Sebagai salah satu syarat nilai
untuk mata kuliah metrologi Industri.
4.
Untuk mengetahui cara menggunakan
alat dan prinsip kerja suatu alat ukur kedataran, dan kelurusan.
1.3
Batasan Masalah
Adapun
batasan masalah antara lain:
1.
Mengetahui alat ukur kedataran, dan
kelurusan
2.
Hanya membahas tentang alat ukur
kedataran, dan kelurusan.
3.
Mengetahui prinsip kerja Autokolimator
4.
Mengetahui
prinsip kerja waterpass
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kelurusan (straightness).
Suatu garis dinyatakan lurus apabila harga perubahan dari jarak antara
titik-titik pada garis itu terhadap satu bidang proyeksi yang sejajar terhadap
garis, selalu di bawah suatu harga tertentu. Pengujian terhadap kelurusan terdiri
dari:
kelurusan atara dua bidang.
Kelurusan masing-masing komponen.
Kelurusan
gerakan tiap komponen dan antar komponen.
Ada tiga macam metode yang dapat
dipakai untuk mengukur kelurusan tersebut yaitu, metode pengukuran kelurusan dengan
pelurus (straight edge), pengukuran kelurusan dengan pendatar (spirit-level),
dan pengukuran kelurusan dengan menggunakan Autokolimator (autocollimator).
2.2
Kedataran (flatness).
Suatu permukaan atau bidang dinyatakan rata atau datar bila perubahan jarak
tegak lurus dari titik-titik itu terhadap sebuah bidang geometrik yang sejajar
permukaannya, mempunyai harga di bawah suatu harga tertentu. Bidang geometrik
dapat diwakilkan oleh sebuah plat rata (surface plate) atau oleh sekumpulan
garis-garis lurus yang dapat diperoleh dengan pertolongan suatu pelurus (straight
edge), pendatar atau sinar cahaya yang dipindah-pindahkan.
Metode untuk mengukurnya dapat dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur
pendatar, atau alat ukur Autokolimator atau alat-alat ukur optik lainnya
seperti Angle Dekkor dan jenis optik yang lainnya.
1.
PENDATARAN
Autokolimator (autocollimator).
Gambar
Alat Autokolimotor
autocollimator
adalah suatu alat optik untuk-menghubungi pengukuran non sudut. Mereka biasanya
digunakan untuk menyelaraskan komponen dan mengukur defleksi atau mekanis sistem
optic. Autocollimator sebuah bekerja dengan memproyeksikan gambar ke target, Cermin
dan mengukur defleksi dari gambar kembali terhadap skala, baik secara visual
atau dengan sarana detektor elektronik. Sebuah autocollimator visual dapat
mengukur sudut sekecil 0,5 detik
busur
, sementara autocollimator elektronik bisa sampai 100 kali lebih akurat.
autocollimators Visual sering digunakan untuk
berbaris laser
rod berakhir dan memeriksa
paralelisme wajah jendela optik dan potongan. Elektronik dan digital
autocollimators digunakan sebagai standar pengukuran sudut, untuk memantau
pergerakan sudut selama jangka waktu yang lama dan untuk memeriksa pengulangan
posisi sudut pada sistem mekanis autocollimators Servo adalah bentuk khusus
kompak autocollimators elektronik yang digunakan dalam kecepatan tinggi loop
servo-umpan balik untuk aplikasi platform yang stabil.
Prinsip operasi
autocollimator Proyek seberkas cahaya
collimated. Reflektor eksternal mencerminkan seluruh atau sebagian dari
balok kembali ke instrumen mana balok difokuskan dan dideteksi oleh sebuah
photodetektor. autocollimator mengukur deviasi
antara balok balok yang dipancarkan dan dipantulkan. Karena autocollimator menggunakan cahaya untuk mengukur
sudut, itu tidak pernah datang ke dalam kontak dengan permukaan uji.
Jenis-jenis Autocollimator
1. Digital Autocollimators
autocollimators digital menggunakan
photodetektor elektronik untuk mendeteksi sinar tercermin. Radian
autocollimators Mikro mengambil keuntungan dari teknologi pendeteksi terbaru
termasuk photodetectors berbasis silikon canggih dan berbasis detektor germanium.
Detektor mengirimkan sinyal ke Micro-Radian pengendali digital yang mendigitalkan dan
proses sinyal dengan menggunakan DSP elektronik berbasis proprietary.
pengolahan akan membuat sudut keluaran dikalibrasi yang dapat dilacak ke AS
Institut Nasional Standar dan Teknologi. Data sudut diambil dengan menggunakan
layar LCD touchscreen, antarmuka RS-232, atau keluaran analog yang semuanya
dibangun ke controller. autocollimators digital cocok untuk aplikasi termasuk
kalibrasi meja putar, standar pemeriksaan sudut, terpencil atau sudut
pemantauan jangka panjang, pengukuran kerataan atau kelurusan, dan untuk
memberikan umpan balik yang dikuasai sudut pada sistem servo
Gambar
Digital Autocollimator Diagram
2.
Visual Autocollimators
Autocollimators Visual mengandalkan mata seorang
operator untuk bertindak sebagai photodetektor tersebut. Radian
visual autocollimators-Micro proyek gambar lubang jarum. Operator pandangan gambar lubang jarum tercermin melalui
sebuah lensa mata. Karena mata manusia bertindak sebagai photodetektor,
resolusi akan bervariasi antar operator. Biasanya, orang bisa menyelesaikan 3
sampai 5-detik busur. Karena mata manusia
mampu membedakan gambar secara bersamaan, autocollimators visual yang cocok
untuk mengukur permukaan secara bersamaan. Hal
ini membuat mereka instrumen keselarasan ideal dalam aplikasi seperti
menyelaraskan batang berakhir laser atau memeriksa paralelisme antara optik.
autocollimators visual juga dapat dilengkapi dengan
reticle lensa mata untuk membantu dalam berbaris optik tes untuk referensi
master. Semua Radian visual
autocollimators-Mikro yang difokuskan pada tak terhingga untuk digunakan sesuai
pada jarak kerja.
Contoh
Aplikasi Visual Autocollimator:
1.
Pengukuran non-paralelisme di
windows, batang laser berakhir, dan potongan optik oleh wajah refleksi
metode-dua.
2.
Pengukuran kuadrat dari sisi luar
dengan berbagi aperture.
3.
Sudut perbandingan dengan berbagi
aperture.
4.
Memeriksa prisma sudut yang tepat
untuk dan piramida kesalahan sudut.
Khusus
Autocollimators
Laser
Autocollimators
Micro-Radian adalah satu-satunya perusahaan yang memproduksi autocollimators
dengan sumber sinar laser. Radian laser autocollimators-Mikro telah dipancarkan
sinar sekecil 1,0 mm. Instrumen ini khusus dirancang untuk mengukur bagian tes
kecil termasuk komponen silikon, cermin miniatur dan lensa, dan komponen serat
optik. Mereka juga ideal saat pengukuran kebisingan sangat rendah yang
diinginkan.
Sistem
servo yang dikontrol
Radian autocollimators Mikro yang tersedia dalam sebuah "Servo" versi
analog cocok untuk menyediakan pemantauan sudut dalam OEM Komentar
servo-dan-feedforward sistem servo. Biasanya, servo-versi T40 kepala optik
dipilih karena ukurannya yang ringkas ringan dan bidang luas pandang. Data
rates sampai 2 kHz yang tersedia.
Waterpass
Waterpass adalah alat ukur penyipat datar dengan teropong
yang dilengkapi nivo dan sumbu mekanis tegak, sehingga teropong dapat berputar
ka arah horizontal.
Prinsip
kerja alat
Yaitu bidik garis kesemua arah, sehingga membentuk bidang
datar atau horizontal dimana titik-titik pada bidang datar tersebut akan
menunjukkan ketinggian yang sama.
Kegunaan
alat :
Fungsi
utama :
1.
Memperoleh pandangan mendatar atau
mendapat garis bidikan yang sama tinggi, sehingga titik – titik yang
tepat pada garis bidikan memiliki ketinggian yang sama.
2.
Dengan pandangan mendatar tersebut
dapat diketahui jarak dari garis bidik yang dinyatakan sebagai ketinggian
garis bidik terhadap titik-titik tertentu, maka akan diketahui atau ditentukan
beda tinggi atau ketinggian dari titik-titik tersebut. Umumnya alat ukur
waterpass ditambah dengan bagian alat lain.
3.
Benang stadia, yaitu dua buah benang
yang berada di atas dan dibawah serta sejajar dengan jarak yang sama dari
benang diafragma mendatar. Dengan adanya benang stadia dan bantuan alat ukur waterpass
berupa rambu atau bak ukur alat ini dapat digunakan sebagai alat ukur jarak
horizontal atau mendatar. Pengukuran jarak dengan cara seperti ini dikenal
dengan jarak optik.
4.
Lingkaran berskala, yaitu lingkaran
pada badan alat yang dilengkapi dengan skala ukuran sudut. Dengan adanya
lingkaran berskala ini arah yang dinyatakan dengan bacaan sudut dari bidikan
yang ditunjukkan oleh benang diafragma tegak dapat diketahui, sehingga bila
dibidikkan ke dua buah titik, sudut antara ke dua titik tersebut dengan alat
dapat ditentukan atau dengan kata lain dapat difungsikan sebagai alat pengukur
sudut horizontal.
Bagian-bagian
alat ukur waterpass
Alat
ukur waterpass yang sederhana hanya terdiri dari empat komponen yaitu :
1.
Teropong yang didalamnya terdapat
lensa objektif, lensa okuler dan diafragma
2.
Nivo tabung yang berbentuk tabung
3.
Benang bacaan (BA, BT, BB)
4.
Tiga skrup pendatar.
Kesalahan dalam pengukuran waterpass
Kesalahan dalam pengukuran antara
lain:
Dalam
melakukan pengukuran kemungkinan terjadi kesalahan pastilah ada, dimana sumber
kesalahan atau permasalahan tersebut, antara lain:
a.
Kesalahan
yang bersumber dari pengukuran
Kurangnya ketelitian mata dalam pembacaan alat waterpass,
yaitu pembacaan benang atas, benang bawah, dan benang tengah. Adanya emosi dari
pengukur akibat rasa lapar sehingga tergesa-gesa dalam melakukan pengukuran dan
akhirnya terjadi kesalahan mencatat.
b.
Kesalahan yang bersumber dari alat
Pita ukur yang sering dipakai mempunyai tendensi panjangnya
akanberubah, apalagi jika menariknya terlalu kuat. Sehingga panjang pita ukur
tidakbetul atau tidak memenuhi standar lagi. Patahnya pita ukur akibat terlalu
kencangnya menarik pita ukur, sehingga panjang pita ukur bergeser (berkurang)
c.
Kesalahan yang bersumber dari alam.
Adanya angin yang membuat rambu ukur
terkena hembusan angin, sehingga tidak dapat berdiri dengan tegak. Angin yang
merupakan faktor alam, membuat pita ukur menjadi susah diluruskan, sehingga
jarak yang didapatkan menjadi lebih panjang daripada jarak sebenarnya.
2.PENGUKURAN KELURUSAN
Kelurusansuatu permukaan dapat diperiksa dengan beberapa
cara. Dua cara yang paling mudah untuk memeriksa kelurusan adalah dengan
memakai pendatar yang cermat (0.02 mm/m atau 0.01 mm/m) atau dengan autokilomator
(kecermatan sampai 0.1 detik). Memang kedua alat tersebut alat ukur sudut,
dengan demikian pemeriksaan kelurusan permukaan dilakukan secara berurutan
untuk panjang garis pengukuran dengan memperhatikan perubahan sudut yang kecil
akibat dari ketidak lurusan permukaan yang disarankan oleh alat ukur tersebut.
a) Persiapan pengukuran kelurusan
b) Pelaksanaan pengukuran
c) Analisis hasil pengukuran
3. PENGUKURAN KELURUSAN DENGAN
METODE STRAIGHT EDGE
Selain dengan
pendatar atau autokomolimator, Straight
Edge(batang bersisi lurus) dapat digunakan untuk mengukur kelurusan garis atau
permukaan. BBatang lurus tersebut ditumpu secara simetrik diatas permukaan yang terkecil (s = 0.5541)
sebagai digunakan dua blok ukur dengan ukuran nominal yang sama. Pada setiap
lokasi tertentu (diberi tanda setiap jarak yang sama) dilakukan pengukuran
celah antar batang lurus dengan permukan bidang yang diukur kelurusannya. Dalam
hal ini dapat digunakan komparator untuk diameter lubang (ukuran sensor
disesuaikan denganukuran nominal blok ukur penumpu) atau dengan metode
penyisipan blok ukur.
4.ANALISIS
KERATAAN
Suatu
bidang rata teoritik dapat dibuat dengan menggeserkan suatu garis lurus diatas
dua buah garis lain yang sejajar (dua garis tepi). Garis lurus tersebut
dinamakan sebagai “garis pembentuk”(generator line). Jadi, pada suatu bidang
rata dapat di imajinasikan garis-garis pembentuk yang sejajar yang tidak
terhingga banyaknya.
Apabila kedua garis tepi. Di atas
dimana garis pembentuk itu digeserkan, ternyata tidak sejajar (namun proyeksi
salah satu pada bidang garis lain membentuk dua garis yang sejajar), yang akan
terbentuk bukanlah bidang yang rata, melainkanbidang terpuntir (twisted plane).
Jika garis-garis pembentuk ini di letakakkan pada bidang yang terpuntir,
proyeksi garis-garis pada bidang rata ideal masih tetap sejajar. Bila garis
garis terbentuk pada posisi menyilang tegak lurus terhadap garis-garis pembentuk
semula, garis-garis pembentuk semula dan yang baru akan saling berpotongan
tegak lurus meskipun bidang nya tidak merupakan bidang rata.
maaf mas mau tanya. apakah kedataran dan kerataan itu sama?
BalasHapusbeda
HapusMas tolng di jelaskan cara mngatur mesin scrap ke posisi awal itu gmn ya?
BalasHapus